Perkembangan
Serta Kelebihan Dan Kekurangan Android
Sumber Gambar : Kompas Tekno
Smartphone
dan segala kecanggihan fitur di dalamnya tak bisa lepas dari dua operating
system paling populer saat ini, yakni iOS buatan Apple dan Android buatan
Google.
Perbedaan
paling signifikan antara iOS dan Android adalah pada prinsip keterbukaannya.
Apple menciptakan iOS secara eksklusif untuk iPhone, sedangkan Google membuat
Android secara terbuka untuk semua pabrikan ponsel yang ingin bekerja sama.
Karena lebih terbuka, tak herah jika Android menjadi sistem operasi paling
populer saat ini.
Dalam 10
tahun perkembangannya, Android sudah sampai pada generasi ke-9, yakni Android
9.0 Pie yang belum lama ini dirilis. Bagi Anda yang penasaran dengan sistem
operasi dari smartphone yang Anda gunakan, berikut sejarah dan perkembangan OS
Android dari 2008 hingga sekarang.
1. Android 1.0
(2008)
Sistem operasi ini adalah bayi Android yang masih
sangat sederhana. Pengguna diajak beradaptasi dengan user experience dalam
menjajal sebuah perangkat mobile yang sekarang disebut smartphone. Jika
sekarang kita terbiasa menggulir layar ke bawah untuk melihat notifikasi,
asal-muasalnya adalah dari Android 1.0 ini. Google untuk pertama kalinya memperkenalkan
mekanisme pull-down notification. Selain itu, Android juga mengenalkan widget
aplikasi yang menjadikannya berbeda dengan iOS, yang digunakan sampai sekarang.
2. Android 1.5
Cupcake (2009)
Versi ini adalah debut versi Android yang menggunakan
nama camilan. Tradisi ini dipertahankan hingga versi terbarunya. Pada Cupcake,
Google memperkenalkan SDK widget untuk third-party developer, sehingga aplikasi
third-party bisa bisa memiliki widget sendiri layaknya aplikasi bawaan Google.
Dua pembaruan signifikan pada Cupcake juga meliputi kemampuan perekaman video
dengan kamera ponsel, serta kemampuan keyboard layar sentuh.
3. Android 1.6
Donut (2009)
Di tahun yang sama, Google cukup tak sabar berinovasi
dengan menghadirkan Android Donut. Pada versi ini, Android bisa digunakan untuk
perangkat mobile dengan ukuran layar apa saja. Android Donut juga memunculkan
kolom pencarian pada antarmuka ponsel yang memungkinkan pengguna mencari
informasi di internet, file lokal, kontak, dan apa saja secara lebih cepat.
4. Android 2.0
Eclair (2009)
Hanya sekitar sebulan setelah Android Donut rilis,
Android kembali merilis update versi terbarunya, yaitu Android versi 2.0
Eclair. Eclair menjadi Android pertama yang menghadirkan layanan navigasi
Google Maps. Sistem tersebut menjadi awal mula era GPS yang sekarang bukan cuma
ada di ponsel, tapi juga di mobil-mobil modern. Eclair juga menjadi Android
pertama yang mendukung HTML5 pada browser sehingga bisa memutar video. Metode
swipe untuk membuka kunci layar juga diperkenalkan pada Eclair.
5. Android 2.2
Froyo (2010)
Tahun 2010, selain meluncurkan Android Froyo, Google
menghadirkan ponsel Nexus pertama, “Nexus One”, yang pertama mendapat update
Android tersebut. Ada beberapa pembaruan pada Froyo dibandingkan pendahulunya.
Dari segi tampilan, Android Froyo memungkinkan lima panel layar depan alias
home screen. Froyo juga menambah pilihan keamanan penguncian bagi pengguna.
Dari yang sebelumnya cuma penguncian pola (pattern lock), belakangan dilengkapi
dengan opsi PIN lock.
6. Android 2.3
Gingerbread (2010)
Di era selfie, menyadari kebutuhan netizen, Google
membangun versi Gingerbread dengan kemampuan kamera depan membidik foto secara
mandiri. Dari segi tampilan, Gingerbread jauh lebih atraktif dan sudah mampu
mendukung fitur dual kamera untuk melakukan video call. Selain itu, dari segi
fungsi, Gingerbread memungkinkan pengguna memencet keyboard virtual secara
bersamaan (multitouch), yang dipertahankan hingga sekarang dengan berbagai peningkatan
kinerja.
7. Android 3.0
Honeycomb (2011)
Untuk pertama kalinya, sistem operasi ini mendukung
kemampuan tombol virtual untuk home, back, dan menu. Sasarannya pun lebih ke
perangkat tablet ketimbang smartphone yang kala itu cukup digandrungi. User
interface yang digunakan pada Android versi ini juga sangat berbeda dengan yang
digunakan pada smartphone, mengingattampilan layar yang lebih besar pada tablet
serta untuk mendukung penggunaan hardware dengan spesifikasi yang lebih tinggi
yang digunakan pada perangkat tersebut.
8. Android 4.0
Ice Cream Sandwich (2011)
Versi ini mengadopsi kemampuan Honeycomb, tapi lebih
menyasar smartphone. Contohnya kemampuan tombol virtual yang hingga sekarang
banyak diimplementasikan para vendor. Beberapa pembaruan fitur lainnya mencakup
kemampuan membuka layar menggunakan wajah (face unlock), analisa penggunaan
data internet, serta paket aplikasi bawaan dari vendor yang mencakup kalendar,
mail, kalkulator, dan lainnya.
9. Android 4.1
Jelly Bean (2012)
Setelah sebelumnya melakukan pembaruan dengan
perbedaan minor, lewat versi ini Google membawa pembaruan cukup signifikan dan
responsif pada Android. Jelly Bean memungkinkan pengguna melakukan scroll cepat
ke bawah untuk melihat kumpulan informasi penting, seperti agenda, email, dan
laporan cuaca. Selain itu, Jelly Bean merupakan inovasi Google untuk
menghadirkan asisten digital yang dinamai Google Now. Sejak versi ini, Google
semakin berhasrat untuk membuat asisten digital yang lebih hidup, manusiawi,
dan relevan bagi pengguna.
10.
Android 4.4 KitKat (2013)
Butuh setahun bagi Google untuk menghadirkan KitKat
dengan tampilan baru yang lebih segar. Fitur “Ok, Google” dihadirkan Google
pada versi ini. Pengguna bisa melakukan perintah pencarian menggunakan suara.
11.
Android 5.0 Lollipop (2014)
Tak banyak melakukan perubahan yang inovatif,
pembaruan yang mencolok pada Lollipop paling tampak dari sisi desainnya yang
disesuaikan dengan zaman. Satu-satunya yang lumayan baru adalah dukungan untuk
gambar berformat RAW. Format itu memungkinkan para ilustrator, fotografer, atau
graphic designer menyimpan file dengan ukuran besar agar bisa diedit tanpa
mengurangi kualitas.
12.
Android 6.0 Marshmallow (2015)
Ketimbang versi sebelumnya, desain menu aplikasi pada
Android Marshmallow benar-benar dibuat baru sehingga terasa lebih dinamis.
Keamanan juga mendapat peningkatan pada versi ini karena Google memungkinkan
vendor menyematkan sensor pemindai sidik jari. Selain itu, ada juga fitur
memory manager yang memungkinkan pengguna mengecek penggunaan memori pada tiap
aplikasi. Pembaruan kedua ditilik dari pengaturan volume. Pada Marshmallow,
pengguna bisa mengontrol volume yang berbeda-beda pada panggilan, media, dan
alarm.
13.
Android 7.0 Nougat (2016)
Nougat sempat menjadi OS paling populer yang hampir
digunakan di semua smartphone dari vendor yang bekerja sama dengan Google.
Android Nougat juga memiliki dukungan terhadap platform virtual reality terbaru
Google. Adapun pembaruan paling mendasar pada versi Nougat adalah kehadiran
Google Assistant yang menggantikan Google Now, yang lebih bisa diandalkan untuk
menjalankan pelbagai fungsi. Fitur-fitur baru lainnya mencakup layar
split-screen saat dipakai multitasking, serta fitur Doze yang telah dikenalkan
di versi Android Marshmallow namun telah ditingkatkan.
14.
Android 8.0 Oreo (2017)
Android Oreo hadir dengan sejumlah pembaharuan minor.
Meskipun tidak signifikan, tapi nyatanya mampu membuat tampilan Android Oreo
menjadi lebih manis dan segar. Beberapa tampilan yang mengalami pembaharuan
ialah Home Screen, App Drawer, Menu Setting, Notifikasi, Menu Battery, dan Menu
Storage. Optimasi sistem operasi pada fitur Android Oreo versi terbaru ini
digadang-gadang mampu membuat smartphone tidak hanya lebih pintar, tapi cepat,
powerful, dan lebih baik dari Android Nougat.
Tahun ini, versi terbaru Android, yakni 9.0 Pie telah
dirilis, tepatnya pada pertengahan Agustus. Menurut kabar yang dirilis,
perubahannya cukup signifikan dan cukup menjawab kebutuhan zaman. Adakah di
antara Anda yang telah mencobanya?
15.
Android 9.0 Pie (2018)
Kini google
telah resmi menggunakan kepanjangan dari huruf P sebagai nama OS Android yaitu
Pie. Android Pie dibekali sejumlah fitur baru, seperti “Dark Mode” resminya aka
mengubah tampilan UI menjadi serba gelap. Digital wellbeing, navigasi berbasis
gesture, notifikasi gaya baru hingga status bar yang sengaja dikosongkan di
bagiantengah untuk mengakomodir bagian “notch” alias poni dilayar
KELEBIHAN DAN KEKURANAGAN ANDROID
1.
Kelebihan
-
Penggunaan yang didesain mudah pada fitur-fitur aplikasi, serta
tidak sulit untuk dipahami.
-
Android dapat juga dikatakan sistem operasi berbasis Linux yang
open source. Dengan begitu akan memberikan peluang besar untuk para developer
membuat dan mengembangkan aplikasi-aplikasi yang bagus dan canggih.
-
Pengguna dapat dengan bebas untuk memilih aplikasi yang mana
saja yang ingin digunakan.
-
Tersedia banyak sekali aplikasi yang dapat digunakan
secara gratis dengan berbagai fungsinya, itu secara resmi tersedia di
Google Play Store.
-
Sistem operasi Android bersifat multitasking, yang berguna untuk
menjalankan berbagai aplikasi secara mudah, serta dapat menelusuri apps Android
yang diinginkan.
-
Aplikasi untuk sistem Android juga dikembangkan secara up to
date, sehingga setiap waktu akan muncul berbagai program dengan teknologi baru
yang luar biasa fitur-fiturnya.
-
Kamu bisa menginstal ROM yang dimodifikasi, akan tetapi pada
sistem operasi Android sendiri memiliki cukup banyak jenis custom ROM. Tenang
saja hal tersebut dijamin tidak membahayakan perangkat smartphone.
-
OS Android memiliki keunggulan dibandingkan dengan sistem
operasi lainnya seperti salah satunya iOS yang dipunyai milik Apple, dimana iOS
hanya dapat digunakan oleh produk dari Apple sendiri. Adapun Android dapat
digunakan berbagai merek smartphone seperti Samsung, Sony Ericsson,
Motorola, dan HTC.
-
Widget yang ada di homescreen bisa diakses dengan berbagai
setting, cepat dan juga mudah
2.
Kekurangan
-
Sistem operasi Android tampaknya menuntut pengguna untuk harus
memiliki koneksi internet dalam keadaan aktif. Seperti minimalnya perlu koneksi
internet GPRS, hal ini agar perangkat siap untuk online sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
-
Memang terdapat banyak Aplikasi Android yang dapat digunakan
secara gratis, akan tetapi seringkali pada aplikasi yang digunakan akan
memunculkan iklan yang cukup mengganggu.
-
Baterai pada smartphone dengan sistem Android akan sangat boros
dibandingkan OS lainnya, hal tersebut disebabkan dengan banyaknya proses yang
berjalan secara background yang membuat energi baterai menjadi cepat habis.
0 comments:
Post a Comment