:::: MENU ::::
  • Gerbang SMANSAKEL

  • Logo SMANSAKEL

  • Logo Alumni

Wednesday, September 5, 2018


Perkembangan Serta Kelebihan Dan Kekurangan Android
Hasil gambar untuk android pie
Sumber Gambar : Kompas Tekno 
Smartphone dan segala kecanggihan fitur di dalamnya tak bisa lepas dari dua operating system paling populer saat ini, yakni iOS buatan Apple dan Android buatan Google.
Perbedaan paling signifikan antara iOS dan Android adalah pada prinsip keterbukaannya. Apple menciptakan iOS secara eksklusif untuk iPhone, sedangkan Google membuat Android secara terbuka untuk semua pabrikan ponsel yang ingin bekerja sama. Karena lebih terbuka, tak herah jika Android menjadi sistem operasi paling populer saat ini.
Dalam 10 tahun perkembangannya, Android sudah sampai pada generasi ke-9, yakni Android 9.0 Pie yang belum lama ini dirilis. Bagi Anda yang penasaran dengan sistem operasi dari smartphone yang Anda gunakan, berikut sejarah dan perkembangan OS Android dari 2008 hingga sekarang.
1.   Android 1.0 (2008)
Sistem operasi ini adalah bayi Android yang masih sangat sederhana. Pengguna diajak beradaptasi dengan user experience dalam menjajal sebuah perangkat mobile yang sekarang disebut smartphone. Jika sekarang kita terbiasa menggulir layar ke bawah untuk melihat notifikasi, asal-muasalnya adalah dari Android 1.0 ini. Google untuk pertama kalinya memperkenalkan mekanisme pull-down notification. Selain itu, Android juga mengenalkan widget aplikasi yang menjadikannya berbeda dengan iOS, yang digunakan sampai sekarang.
2.   Android 1.5 Cupcake (2009)
Versi ini adalah debut versi Android yang menggunakan nama camilan. Tradisi ini dipertahankan hingga versi terbarunya. Pada Cupcake, Google memperkenalkan SDK widget untuk third-party developer, sehingga aplikasi third-party bisa bisa memiliki widget sendiri layaknya aplikasi bawaan Google. Dua pembaruan signifikan pada Cupcake juga meliputi kemampuan perekaman video dengan kamera ponsel, serta kemampuan keyboard layar sentuh.
3.   Android 1.6 Donut (2009)
Di tahun yang sama, Google cukup tak sabar berinovasi dengan menghadirkan Android Donut. Pada versi ini, Android bisa digunakan untuk perangkat mobile dengan ukuran layar apa saja. Android Donut juga memunculkan kolom pencarian pada antarmuka ponsel yang memungkinkan pengguna mencari informasi di internet, file lokal, kontak, dan apa saja secara lebih cepat.
4.   Android 2.0 Eclair (2009)
Hanya sekitar sebulan setelah Android Donut rilis, Android kembali merilis update versi terbarunya, yaitu Android versi 2.0 Eclair. Eclair menjadi Android pertama yang menghadirkan layanan navigasi Google Maps. Sistem tersebut menjadi awal mula era GPS yang sekarang bukan cuma ada di ponsel, tapi juga di mobil-mobil modern. Eclair juga menjadi Android pertama yang mendukung HTML5 pada browser sehingga bisa memutar video. Metode swipe untuk membuka kunci layar juga diperkenalkan pada Eclair.
5.   Android 2.2 Froyo (2010)
Tahun 2010, selain meluncurkan Android Froyo, Google menghadirkan ponsel Nexus pertama, “Nexus One”, yang pertama mendapat update Android tersebut. Ada beberapa pembaruan pada Froyo dibandingkan pendahulunya. Dari segi tampilan, Android Froyo memungkinkan lima panel layar depan alias home screen. Froyo juga menambah pilihan keamanan penguncian bagi pengguna. Dari yang sebelumnya cuma penguncian pola (pattern lock), belakangan dilengkapi dengan opsi PIN lock.
6.   Android 2.3 Gingerbread (2010)
Di era selfie, menyadari kebutuhan netizen, Google membangun versi Gingerbread dengan kemampuan kamera depan membidik foto secara mandiri. Dari segi tampilan, Gingerbread jauh lebih atraktif dan sudah mampu mendukung fitur dual kamera untuk melakukan video call. Selain itu, dari segi fungsi, Gingerbread memungkinkan pengguna memencet keyboard virtual secara bersamaan (multitouch), yang dipertahankan hingga sekarang dengan berbagai peningkatan kinerja.
7.   Android 3.0 Honeycomb (2011)
Untuk pertama kalinya, sistem operasi ini mendukung kemampuan tombol virtual untuk home, back, dan menu. Sasarannya pun lebih ke perangkat tablet ketimbang smartphone yang kala itu cukup digandrungi. User interface yang digunakan pada Android versi ini juga sangat berbeda dengan yang digunakan pada smartphone, mengingattampilan layar yang lebih besar pada tablet serta untuk mendukung penggunaan hardware dengan spesifikasi yang lebih tinggi yang digunakan pada perangkat tersebut.
8.   Android 4.0 Ice Cream Sandwich (2011)
Versi ini mengadopsi kemampuan Honeycomb, tapi lebih menyasar smartphone. Contohnya kemampuan tombol virtual yang hingga sekarang banyak diimplementasikan para vendor. Beberapa pembaruan fitur lainnya mencakup kemampuan membuka layar menggunakan wajah (face unlock), analisa penggunaan data internet, serta paket aplikasi bawaan dari vendor yang mencakup kalendar, mail, kalkulator, dan lainnya.
9.   Android 4.1 Jelly Bean (2012)
Setelah sebelumnya melakukan pembaruan dengan perbedaan minor, lewat versi ini Google membawa pembaruan cukup signifikan dan responsif pada Android. Jelly Bean memungkinkan pengguna melakukan scroll cepat ke bawah untuk melihat kumpulan informasi penting, seperti agenda, email, dan laporan cuaca. Selain itu, Jelly Bean merupakan inovasi Google untuk menghadirkan asisten digital yang dinamai Google Now. Sejak versi ini, Google semakin berhasrat untuk membuat asisten digital yang lebih hidup, manusiawi, dan relevan bagi pengguna.
10.                   Android 4.4 KitKat (2013)
Butuh setahun bagi Google untuk menghadirkan KitKat dengan tampilan baru yang lebih segar. Fitur “Ok, Google” dihadirkan Google pada versi ini. Pengguna bisa melakukan perintah pencarian menggunakan suara.
11.                   Android 5.0 Lollipop (2014)
Tak banyak melakukan perubahan yang inovatif, pembaruan yang mencolok pada Lollipop paling tampak dari sisi desainnya yang disesuaikan dengan zaman. Satu-satunya yang lumayan baru adalah dukungan untuk gambar berformat RAW. Format itu memungkinkan para ilustrator, fotografer, atau graphic designer menyimpan file dengan ukuran besar agar bisa diedit tanpa mengurangi kualitas.
12.                   Android 6.0 Marshmallow (2015)
Ketimbang versi sebelumnya, desain menu aplikasi pada Android Marshmallow benar-benar dibuat baru sehingga terasa lebih dinamis. Keamanan juga mendapat peningkatan pada versi ini karena Google memungkinkan vendor menyematkan sensor pemindai sidik jari. Selain itu, ada juga fitur memory manager yang memungkinkan pengguna mengecek penggunaan memori pada tiap aplikasi. Pembaruan kedua ditilik dari pengaturan volume. Pada Marshmallow, pengguna bisa mengontrol volume yang berbeda-beda pada panggilan, media, dan alarm.
13.                   Android 7.0 Nougat (2016)
Nougat sempat menjadi OS paling populer yang hampir digunakan di semua smartphone dari vendor yang bekerja sama dengan Google. Android Nougat juga memiliki dukungan terhadap platform virtual reality terbaru Google. Adapun pembaruan paling mendasar pada versi Nougat adalah kehadiran Google Assistant yang menggantikan Google Now, yang lebih bisa diandalkan untuk menjalankan pelbagai fungsi. Fitur-fitur baru lainnya mencakup layar split-screen saat dipakai multitasking, serta fitur Doze yang telah dikenalkan di versi Android Marshmallow namun telah ditingkatkan.
14.                   Android 8.0 Oreo (2017)
Android Oreo hadir dengan sejumlah pembaharuan minor. Meskipun tidak signifikan, tapi nyatanya mampu membuat tampilan Android Oreo menjadi lebih manis dan segar. Beberapa tampilan yang mengalami pembaharuan ialah Home Screen, App Drawer, Menu Setting, Notifikasi, Menu Battery, dan Menu Storage. Optimasi sistem operasi pada fitur Android Oreo versi terbaru ini digadang-gadang mampu membuat smartphone tidak hanya lebih pintar, tapi cepat, powerful, dan lebih baik dari Android Nougat.
Tahun ini, versi terbaru Android, yakni 9.0 Pie telah dirilis, tepatnya pada pertengahan Agustus. Menurut kabar yang dirilis, perubahannya cukup signifikan dan cukup menjawab kebutuhan zaman. Adakah di antara Anda yang telah mencobanya?
15.                   Android 9.0 Pie (2018)
Kini google telah resmi menggunakan kepanjangan dari huruf P sebagai nama OS Android yaitu Pie. Android Pie dibekali sejumlah fitur baru, seperti “Dark Mode” resminya aka mengubah tampilan UI menjadi serba gelap. Digital wellbeing, navigasi berbasis gesture, notifikasi gaya baru hingga status bar yang sengaja dikosongkan di bagiantengah untuk mengakomodir bagian “notch” alias poni dilayar
KELEBIHAN DAN KEKURANAGAN ANDROID
1.    Kelebihan
-        Penggunaan yang didesain mudah pada fitur-fitur aplikasi, serta tidak sulit untuk dipahami.
-        Android dapat juga dikatakan sistem operasi berbasis Linux yang open source. Dengan begitu akan memberikan peluang besar untuk para developer membuat dan mengembangkan aplikasi-aplikasi yang bagus dan canggih.
-        Pengguna dapat dengan bebas untuk memilih aplikasi yang mana saja yang ingin digunakan.
-        Tersedia banyak sekali aplikasi yang dapat digunakan secara gratis dengan berbagai fungsinya, itu secara resmi tersedia di Google Play Store.
-        Sistem operasi Android bersifat multitasking, yang berguna untuk menjalankan berbagai aplikasi secara mudah, serta dapat menelusuri apps Android yang diinginkan.
-        Aplikasi untuk sistem Android juga dikembangkan secara up to date, sehingga setiap waktu akan muncul berbagai program dengan teknologi baru yang luar biasa fitur-fiturnya.
-        Kamu bisa menginstal ROM yang dimodifikasi, akan tetapi pada sistem operasi Android sendiri memiliki cukup banyak jenis custom ROM. Tenang saja hal tersebut dijamin tidak membahayakan perangkat smartphone.
-        OS Android memiliki keunggulan dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti salah satunya iOS yang dipunyai milik Apple, dimana iOS hanya dapat digunakan oleh produk dari Apple sendiri. Adapun Android dapat digunakan berbagai merek smartphone seperti Samsung, Sony Ericsson, Motorola, dan HTC.
-        Widget yang ada di homescreen bisa diakses dengan berbagai setting, cepat dan juga mudah


2.    Kekurangan

-        Sistem operasi Android tampaknya menuntut pengguna untuk harus memiliki koneksi internet dalam keadaan aktif. Seperti minimalnya perlu koneksi internet GPRS, hal ini agar perangkat siap untuk online sesuai dengan kebutuhan pengguna.
-        Memang terdapat banyak Aplikasi Android yang dapat digunakan secara gratis, akan tetapi seringkali  pada aplikasi yang digunakan akan memunculkan iklan yang cukup mengganggu.
-        Baterai pada smartphone dengan sistem Android akan sangat boros dibandingkan OS lainnya, hal tersebut disebabkan dengan banyaknya proses yang berjalan secara background yang membuat energi baterai menjadi cepat habis.
 Referesi :


0 comments:

Post a Comment

Thank YouSobat